ETIKA TIK DALAM PENDIDIKAN
    Dunia pendidikan tidak bisa terlepas dari imbasnya etika dalam penggunaan TIK sebab dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar dalam penggunaan aplikasi TIK setekah dunia bisnis dan hiburan. Oleh itu, dalam artikel ini akan dikemukakan isu etika TIK dalam dunia pendidikan, yaitu :
    Isu pertama : Dunia pendidikan sebagai sumber etika dan penjaga moral
    Isu pokok etika dan moral dititik beratkan dalam dunia pendidikan karena fungsi dan tugas dunia pendidikan adalah untuk mengantarkan umat manusia menuju peradaban yang lebih baik dan maju. Peradaban informasi yang sekarang dialami perlu pendapat sentuhan etika dan moral sebab kesalahan atau penyalahgunaan informasi akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan mungkin lebih besar dibandingkan dengan kerugian materi. Dunia pendidikan harus mampu memberi contoh yang baik, mendidik dan mensosialisasikan dalam penggunaan hukum dan aturan yang telah diterapkan serta menghormati HAKI.
    Dalam masalah akses informasi tantangan yang dihadapi dunia pendidikan perlu pandai menyaring (filter) informasi agar mampu menjamin atau mendapatkan informasi yang berkualitas. Selama ini akses yang sering dilakukan menurut sebuah penilitian yang dilakukan oleh metaCrawler dalam waktu seminggu mengemukakan bahwa ketertarikan utama terhadap internet ialah seks (lihat tabel 2).
    Ada sebuah pemikiran bahwa dalam penanggulangan terhadap isu ini dunia pendidikan perlu mengemas masalah etika dan moral pelajaran atau mata kuliah TIK. Bagaimana kurikulum dikembangkan agar pelajar/mahasiswa dapat menyadari bahwa dalam penggunaan TIK memiliki etika dan moral sehingga tidak terjadi penyalahgunaan TIK.
    Isu kedua : Sumber Daya Manusia
    Dunia pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang memiliki kualitas, beretika, profesional dan memiliki kemampuan yang handal dalam era informasi ini.
    Dalam beberapa seminar isu kriteria SDM TIK adalah mempunyai kemahiran dalam rekayasa software; membangun, menggunakan, menilai dan melaksanakan sistem informasi atau dengan kata lain harus memiliki kemampuan hard skill (penguasaan bahasa pemrograman, penguasaan database/DBMS atau software midleware, dan pengetahuan jaringan) dan soft skill (kepemimpinan, komunikasi metodologi pengembaan sistem dan kerja team). Selain itu profil SDM juga harus unggul dalam :
    
Attitude :
•    Creative
•    Capable of solving new and more complex problems,
•    Competitive, take charge attitude,
•    Skilled in thinking before acting,
•    Must belistener,
•    Must be reader,
•    Ethical discernment of information problems,
•    Good interpreter of information
•    Diplomatic
Skills :
•    Persuasive communication,
•    Intelligent handling of information and communication,
•    Capable to negotiate with government authorities,
•    Drawing of financial reports,
•    Evaluating estimates of projects and programs
Knowledge :
•    Management of information resources,
•    Information policy,
•    Information marketing,
•    Oral dan written communication,
•    Generation of information products and services.
Isu ketiga : Desain dan Konten
    Dengan kemajuan TIK kita dapat menikmati informasi dengan cepat dan mudah. Desain dan konten informasi akan mempengaruhi pandangan kita dalam berbagai aktivitas. Oleh itu desain dan konten informasi harus benar-benar diperhatikan sebab pengguna TIK sangat beragam dilihat dari usia, ras, jenis kelamin, agama, budaya dan yang lainnya. Selama ini informasi yang ada didunia cyber  dikenal dengan berbagai istilah diantaranya :
•    Too much duplicated information,
•    Lack of reliable information,
•    Lack of relevant information,
•    Lack of quality information,
•    Lack of organitation of information
Suatu contoh kondisi perangkat untuk pendidikan, menurut penelitian Morgan & shade (1994) menyatakan bahwa berbagai paket perangkat lunak untuk pendidikan yang ada dipasaran, hanya 20-25% yang bisa dikategorikan sebagai memenuhi syarat serta layak digunakan untuk keperluan pendidikan, sementara 75-80% paket perangkat lunak yang lain mengeliurkan dan susah untuk digunakan atau tidak mudah digunakan(user friendly).
Untuk menangani masalah isu ini seluruh disiplin ilmu yang ada dalam dunia pendidikan harus melibatkan diri dalam menyusun desain dan konten perangkat lunak dalam pendidikan agar perangkat lunak tersebut memenuhi kelayakan dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
No comments:
Post a Comment